Dalam pergolakan hasratnya, seorang wanita dewasa menemukan dirinya sendirian, pikirannya dipenuhi dengan pikiran anaknya.Tak tahan untuk menahan dorongan, ia mulai memuaskan dirinya sendiri, jari-jarinya menjelajahi daerah paling intimnya.Saat ia menikmati sentuhannya sendiri, ia membayangkan tangan putranya padanya, bibirnya pada bibirnya.Antisipasi pertemuan mereka yang akan datang membakar gairahnya, mengantarnya untuk mencapai ketinggian baru ekstasi.Erangannya memenuhi ruangan saat ia membawa dirinya ke tepi jurang, tubuhnya bergetar dengan intensitas kenikmatannya.Tapi hasratnya tidak kenyanggoyahan, ia lebih menginginkan.Ia bergabung dengan putranya, meninggalkannya dan meninggalkannya sendirian.