Kisah menggoda ini terbentang dengan seorang penyihir Jerman muda, kerangkanya yang lentur merindukan kenikmatan duniawi. Daya tarik alaminya yang tidak dicukur adalah bukti hasrat mentah dan primitifnya. Dia menginginkan rasa kejantanan mertuanya yang muda, lidahnya menyelam jauh ke dalam tariannya dalam tarian yang setua waktu itu sendiri. Dinamika tabu mempertinggi erotisme, mendorong batas-batas keinginan. Dia kemudian menyerahkan tempat perlindungannya sendiri, mengundang anggotanya yang berpengalaman untuk menjelajahi hutan belantaranya yang belum terjamah. Bercinta yang berikutnya adalah simfoni kenikmatan, tubuh mereka saling menguntungkan dalam tindakan terlarang. Kekaguman klasik ini adalah testis yang tak kenal lelah, dan tidak bisa ditolak, di mana hasrat dan fantasi untuk melakukan perjalanan fantasi yang kabur, di mana fantasi untuk mengaburkan hasrat dan fantasi akan datang ke dalam fantasi fantasi.