Seorang terapis remaja Kolombia berambut pendek menemukan dirinya dalam situasi yang unik selama sesi terapi. Pasiennya, pasangan muda, sedang berjuang dengan kehidupan seks mereka. Ketika percakapan memanas, terapis tidak bisa menahan diri untuk merasa terangsang oleh energi seksual mentah di ruangan itu. Dia memutuskan untuk mengambil tindakan sendiri dan menunjukkan kepada pasangannya bagaimana hal itu dilakukan. Dengan tubuh mungilnya dan sikap seksi, terapis mengambil kendali atas situasi. Dia merayu pria itu, membawanya ke sofa dan membuka retsleting celananya. Dia mengambil kontol kerasnya di tangannya, mengocoknya dengan gairah. Pacarnya menonton dengan kagum ketika terapisnya menjadi terangsang. Terapis tersebut kemudian beralih ke terapisnya, memperlihatkan kakinya dan kakinya seperti apa yang dia rasakan, menciptakan tepi terapis yang tak terlupakan.